Thursday, February 28, 2013

No Place for "Second Home"



Sebagai seorang bocah yang pergi meninggalkan kota halamannya dalam misi mengemban ilmu di tempat jauh, pastinya gue butuh tempat singgah. Tempat dimana gue bisa berteduh dari teriknya matahari dan derasnya hujan, beristirahat di kala lelah, dan tidur saat matahari sudah terbenam.

Dan gue udah punya itu, tempat yang menurut gue nyaman untuk disinggahi... tapi bukan sebagai “rumah kedua”.

Saturday, February 23, 2013

Time



Time sure did fly so fast...

...too fast.

You just sat there, doing what you love, and in a second, you’ll have to do your daily dose of that (boring) routine.

Time... time make changes.

You can’t control it, of course you can’t.

And there's no way someone could control it.

Everyone wish they could, but, hell... no one could.

We’re all just a tiny leaf in the river of time.

There’s no way you can’t fight back, only looking at what’s behind.

What’s on the end of the stream, I wonder.

Happiness?

Sadness?

or even, nothingness?

Well, what’s the point of thinking about it?

Like I said, we’re all just a tiny leaf in the river of time.

It’s your choice to change course, but in the end, we’ll meet at the same place.

So... see you later.

Thursday, February 21, 2013

Django (The D is silent) Unchained: Movie Review



Sebuah film dimana saat melihat trailer-nya untuk pertama kali, hype-meter gue langsung maksimal karena gak lain dan gak bukan sutradara film ini adalah Quentin Tarantino.

Sebelum menonton film ini, gue sarankan untuk menonton beberapa filmnya yang terdahulu seperti Pulp Fiction, Kill Bill (Vol. 1 & 2), dan Inglourious Basterds agar terbiasa dengan cara penyampaian film ala Quentin Tarantino.

Oke, mari kita mulai saja review-nya.

Wednesday, February 20, 2013

Did High-school Ends?



Belakangan ini, gue sering bertanya ke diri gue sendiri: “Kenapa SMA dan perkuliahan rasanya (hampir) sama?”

Bukan, gue bukan sedang membicarakan masalah sistem seperti “boleh memakai baju bebas”, “rambut boleh panjang”, dan berbagai macam perbedaan sistem lainnya.

Yang gue bicarakan adalah “perasaan” saat sedang menjalain perkuliahan, yang “rasa”nya hampir sama saat menjalani masa-masa SMA.

Bingung? Oke, akan gue coba jelaskan.

Saat lulus SD (swasta) dan masuk SMP (negeri), gue merasakan perubahaan suasana yang amat jauh.

Mulai dari orang-orangnya, guru-gurunya, terutama interaksi di sekolah, gue merasakan perbedaan yang teramat jauh.

Contohnya adalah saat SD, waktu istirahat biasanya lapangan digunakan untuk bermain bola sedangkan saat SMP, hal tersebut sudah tidak lagi (hal ini juga yang menyebabkan hilangnya hobi bermain bola gue). Selain itu, di SMP gue mengenal budaya teriak-ke-seseorang-yang-berjalan-sendirian-di-tengah-lapangan-kosong. Bodoh? Tentu saja, tapi gue lebih bodoh lagi karena ikut-ikutan.

Iya, pada masa SMP, gue hanya seonggok bocah yang merasa keren karena ikut-ikutan.

Di SMP itu juga gue (menurut gue) berada di titik terendah dalam hidup gue. Salah memilih teman, logika yang salah, sok mengenal cinta, sikap dan pola pikir dan lain-lain. Pokoknya kalau sekarang gue bertemu dengan diri gue sendiri di masa SMP, udah pasti gue pukulin.

Untungnya, waktu itu gue belum mengenal yang namanya Twitter.

Berlanjut ke SMA, gue (untungnya) mengalami perubahan lagi. Gue menyesali sikap gue di SMP dan gue—layaknya burung phoenix yang muncul dari debunya sendiri—menjadi diri gue yang baru. Hal itupun akibat gue bertemu dengan mereka mereka yang membuat gue nyaman menjadi diri gue sendiri.

*tinju lengan*

Selain itu, pola pikir gue mengalami perubahan drastis. Tentang cara berpikir, cara berpendapat, tentang cinta, dan berbagai macam hal lainnya mengalami perubahan yang akhirnya membuat gue bangga dengan diri gue sendiri.

Selain hal baik, tentu saja gue mengenal hal buruk. Untungnya gue gak masuk ke dalam hal buruk ini.

Hal buruk yang gue bicarakan adalah suatu sistem bullying legal yaitu PAB/MOS/LDK.

Gue merasa itu sistem terbodoh yang ada di dunia ini. Sekelompok orang yang baru masuk ke suatu tempat baru, pasti membutuhkan pertolongan untuk mengenal tempat tersebut. Tapi bukannya dibantu, malah ditindas dan diberi teriakan.

Sebut gue manja/cengeng, tapi gue sama sekali gak suka diteriakin di depan wajah. Apapun alasannya.

Jangan salah, gue menikmati waktu yang gue habiskan di KIR (minus di-PAB-kan dan meng-LDK-kan), tapi sampai sekarang, gue gak pernah merasa diterima di ekskur tersebut.

Hmmm... entah kenapa rasanya gue menemukan jawaban untuk pertanyaan gue.

Oke, kembali ke pertanyaan awal gue: “Kenapa SMA dan perkuliahan rasanya (hampir) sama?”

Mungkin karena mindset gue gak mengalami perubahan yang teramat drastis, mungkin karena gue diterima di fakultas yang unik ini dengan cara yang teramat kekanak-kanakan layaknya PAB/MOS/LDK di masa SMA, mungkin karena gue menemukan teman-teman baru yang nyaman yang mirip dengan teman-teman SMA waktu pertama kali gue menjejakkan kaki gue di tempat itu.

Mungkin...






p.s. For all the people whom I considered as “friend”: Thanks, buddy.

Tuesday, February 12, 2013

I'm Bored... and This Happened



Let me use this boredom to look back in time.
To talk about a special girl whom I love.

I’m sure this post will sounds stupid and cheesy but, hey, who cares?
Not me.

Here we go...

Saturday, February 9, 2013

A (Not so) Good Day to Die Hard




Entah kapan gue pertama kali mengenal franchise Die Hard. Ada empat (lima digabung dengan film yang baru rilis ini) film Die Hard dan gue hanya pernah menonton film yang ke-4 (Live Free or Die Hard). Gue hanya melihat trailer untuk film Die Hard yang ke-5 ini sekali, baca sinopsisnya di website 21, dan... that’s it. Gak ada hype sama sekali. Sama sekali.


Thursday, February 7, 2013

Surviving The Battle



In the middle of a battlefield

Wound up so bad, you can’t even move anymore

As time pass, you see bodies fall down like a tree



Blood splatters here and there, but that’s not your concern

You must live



Not to win the battle

But to live for the next day



It’s not about how many people you’ve killed

It’s not about how you win the battle

It’s about telling a story



Your story

Someone else’s story



But you can only wait

For someone, for something

For a rescue, for a bullet

For heaven, for hell



It’s not too late to pray though...

Sunday, February 3, 2013

A Skeleton, A Cow




A skeleton, in a dress
Short and sleeveless dress
Spends most of her time looking at the giant mirror
“I’m so fat, I’m so ugly”

A cow, in a dress
Short and sleeveless dress
Spends most of her time looking at the giant mirror
“I’m so beautiful, the dress fits me”

This doesn’t even make sense, eh?
Then you shouldn’t bother
Then it doesn’t matter