Oh. God. Why.
Baru beberapa menit setelah gue nge-post salah satu masalah
kecil di kosan ini, masalah kecil lainnya datang menghampiri.
Mati listrik. Atau yang biasa kita sebut dengan mati lampu,
padahal salah karena yang mati bukan hanya lampu melainkan seluruh barang yang
menggunakan listrik. Kalau begitu kenapa dari kecil kita diajarkan bahwa
kondisi dimana listrik itu tidak menyala dinamakan “mati lampu”? Hmmm...
Uh, oke, cukup pelajaran bahasa dari gue, kembali ke masalah
mati listrik/lampu.
Laptop. Hmmm... yang pasti gue harus menghemat penggunaan
laptop karena gak bisa di-charge. Oleh karena itu gue merasa agak beruntung
karena saat gue make laptop ini untuk nulis, masih ada kurang lebih 25% baterai
yang tersisa. Apa yang akan terjadi setelah baterai 25% ini habis? Itu dia yang
menjadi masalah.
Handphone. Dari awal gue ngekos di sini, koneksi emang udah
jadi masalah, terutama koneksi buat internetan lewat HP. FYI, hanya ada dua
provider yang koneksinya bagus di sini dan gue make salah satu dari provider
itu, tapi mahal. Banget. Jadinya gak bisa internetan lewat HP tapi seenggaknya
itu hal bagus karena mengehemat baterai HP sehingga masih ada hiburan di kala
gelap ini. Terus apa yang terjadi setelah baterai HP ini habis? Itu dia yang
menjadi masalah lagi.
Senter. Yak, ini dia penyelamat utama dari mati listrik
dengan cahayanya yang amat terang dan suci. Tapi kalo gue nyalain terus menerus,
senternya makin lama berasa makin panas
dan itu bukan hal yang baik, kan? Ya kan?
Lilin. Brengseknya, satu-satunya lilin yang gue punya cuma lilin
ulang tahun yang sangat amat teramat kecil dan dengan daya tahan yang amat
teramat sebentar. Belum lagi masalah harus di mana gue meletakkan lilinnya.
Piring? Males nyucinya. Langsung di lantai? Gak enak diliatnya.
Dan akhirnya otak pemalas gue mencetuskan suatu ide.
Menggunakan sobekan kertas sebagai tatakan lilin. Berhasil? Bisa dibilang iya,
bisa dibilang enggak. Iya, karena sisa-sisa lilinnya jadi lebih gampang
dibersihin. Enggak, karena lilinnya terkadang malah ngebakar kertas dan bikin
masalah baru berupa asap.
Selanjutnya gue ganti kertas dengan tissue basah dan...
malah membuat suatu masalah yang lebih besar yang sulit untuk dijelaskan di
sini.
Dan akhirnya gue pasrah dan menghabiskan waktu di dalam
kegelapan.
Jadi, intinya: Blackout sucks and isn’t supposed to happen.
No comments:
Post a Comment