Seri video game Need for Speed baru saja mengeluarkan edisi
terbarunya: Most Wanted (bukan, bukan Most Wanted yang ini). Nah, di kesempatan
ini, gue akan dengan senang hati memberikan pendapat gue tentang game tersebut...
kalau saja gue udah punya game-nya. Oleh karena itu, di postingan ini gue akan
me-review game dari seri Need for Speed yang mungkin udah bisa dibilang lama
*mendadak berasa tua* tapi sedang asik-asiknya gue mainin di laptop: Need for
Speed Prostreet.
Gameplay
Berbeda dengan pendahulunya (Underground 2 dan Most Wanted),
kita tidak lagi disediakan sebuah kota luas untuk dijelajahi, tapi di sini kita
diberi sebuah peta dengan ikon-ikon yang mewakili Race Day (sekumpulan lomba
yang kita ikuti dan baru selesai saat kita memenuhi poin yang dibutuhkan atau
keluar dengan pinalti poin yang kita miliki kembali menjadi 0).
Berbeda (lagi) dengan pendahulunya dimana kita bisa
menggunakan satu mobil untuk berbagai jenis lomba (drift, drag, circuit, sprint),
di sini diadakan sistem blueprint untuk setiap mobil sehingga satu mobil hanya
bisa digunakan untuk satu jenis lomba.
Mobil--yang gue lupa apa namanya--dengan blueprint drift, otomatis hanya bisa digunakan untuk lomba drift |
Lomba yang tersedia di NFS Prostreet:
- Grip: Perlombaan di dalam sirkuit selama 2 atau 3 lap
- Drift: Perlombaan pengumpulan skor yang dilihat dari seberapa baik pengendalian mobil saat melakukan drift
- Drag: Perlombaan 1 vs 1 yang mengfokuskan ada keahlian kita mengganti gigi untuk mendapatkan waktu tercepat
- Speed Challenge: Perlombaan dari poin A ke poin B
Lomba-lomba di atas memiliki variasi, misal pada Drag terdapat
Wheelie Challenge dimana bukan adu cepat melainkan adu ketahanan lamanya wheelie
(mengangkat roda depan mobil).
Kustomisasi di sini juga mengalami peningkatan. Jika di game-game
terdahulu hanya bisa memasang satu vinyl untuk satu mobil, di game ini kita
dapat memasang banyak vinyl untuk satu mobil. Selain itu kita dapat memberikan warna
yang berbeda untuk tiap area di mobil, misal warna putih untuk bumper depan dan
hitam untuk bumper belakang. Bodykit yang diberikan juga dapat diatur panjang-lebar-tingginya
dan terkadang mempengaruhi performa mobil.
Sistem damage yang dikesampingkan di seri sebelumnya
diberikan perlakuan lebih di Prostreet ini. Ada tiga tahapan damage: Light,
Heavy, dan Total. Seperti namanya, Light Damage hanya berpengaruh kecil
terhadap mobil dan Heavy Damage memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap
performa mobil. Total? Berarti selamat, Anda harus mengulang lomba Anda dari
awal.
Sound
Raungan mesin, perubahan suara roda yang keluar dari aspal
dan menyentuh tanah, suara drift, dan berbagai macam efek suara otomotif
lainnya, apalagi yang perlu diharapkan?
Soundtrack yang diberikan menurut gue sangat pas dan cocok
walaupun saat sedang bertanding teredam oleh suara-suara mobil. Track favorit? Yelle
- A Cause Des Garcons (Riot in Belgium Remix).
Di sini juga terdapat suara announcer yang memberi kesan “live”
pada setiap perlombaan yang diikuti tetapi lama kelamaan menjadi agak
mengganggu karena repetisi yang berlebih (terutama pada lomba jenis Drag).
Graphic
Grafis yang diberikan terbilang cantik untuk game yang
berumur 5 tahun ini. Detail mobil dan arena balap sangat baik walaupun detail
penonton kurang diperhatikan. Efek damage yang ada sulit dijelaskan dengan
kata-kata karena gue sendiri belum pernah melihat efek yang seperti ini di game
lain, bahkan sampai sekarang (no, seriously).
Eyes on the cars |
Overall
I’m having fun. Berhasil mengeksekusi tikungan dan merebut
posisi satu saat memacu mobil dengan kecepatan di atas 200km/jam adalah hal yang
sangat menyenangkan.
Dan... gue kehabisan kata-kata.
Conclusion is: If you love racing games, grab this one, sit
down and play it. Just play it.
"Fuck yeah!" |
Sumber foto: google, screenshot laptop
No comments:
Post a Comment