Pada tanggal 14 Desember 2012 kemarin, dJATINANGOR (Lembaga
Penerbitan Pers Mahasiswa di Fikom) mengadakan suatu workshop dengan tema
“Eksis di Dunia Maya Berbasis Jurnalisme” dengan narasumber dari TEMPO. Buat
gue, ini adalah suatu seminar yang gue ikuti (secara sukarela) untuk pertama
kalinya. Alasannya pun tak lain dan tak bukan karena pada semester tiga nanti,
gue akan memilih jurnalistik. Jadi, bagaimana acaranya?
Let's do this |
Untuk jadwalnya, pada pukul 14.00 gue udah bisa masuk ke
dalam ruangan dengan memberikan tiket yang dibeli dengan harga sebesar Rp15.000
dengan angket kecil serta snack. Acaranya sendiri baru dibuka oleh sepasang
MC pada jam dua lewat beberapa menit.
Moodbooster it is |
Setelah berbasa-basi untuk beberapa menit, akhirnya acara
masuk ke sesi pertamanya, yaitu... penampilan musik. Oke, pada awalnya, gue gak
ngira bakal ada musik di suatu seminar, tapi setelah membawakan tiga lagu,
ternyata sesi ini efektif juga untuk membangkitkan mood peserta seminar yang menurut gue mungkin pada ngantuk karena
udaranya yang dingin akibat ruangan yang ber-AC dan di luar sedang hujan deras.
”Jika ingin media Anda dilirik orang, tulislah yang tidak ada di media massa” |
Selanjutnya, sekitar pukul 15.00 diberikan sambutan oleh
pemimpin umum dJATINANGOR dan pembina UKM tersebut. Bapak pembina (yang gue lupa catat siapa
namanya) memberikan pendapatnya mengenai pers mahasiswa pada jaman sekarang.
Menurutnya, masalah klasik pers mahasiswa yang sudah ada dari dulu adalah
tempo: Tempo-tempo terbit, tempo-tempo tidak. Beliau mengatakan kalau
masalahnya bukan pada uang, melainkan pada pengelolanya. Jika pengelolanya bisa
mengatur pembagian waktu kuliah dengan menulis berita, maka tidak akan ada
masalah pada penerbitannya. Selain itu, beliau menekankan pada eksklusivitas
berita yang disajikan, ”Jika ingin media Anda dilirik orang, tulislah yang
tidak ada di media massa”. Terakhir, beliau berpendapat bahwa makalah, tesis,
dan disertasi mahasiswa dan dosen yang ada di Unpad banyak yang bagus tetapi
tidak dilirik wartawan luar, kenapa tidak mengangkatnya?
Gue cuma kenal yang paling kanan |
Setelah diberikan sambutan, tiga awak dJATINANGOR maju ke
depan untuk menjelaskan apa itu online journalism pada peserta sekaligus meluncurkan
website mereka yaitu www.djatinangor.com. Sesuai namanya, online journalism
adalah suatu kegiatan jurnalistik yang hasilnya didistribusikan di melalui
internet. Kelebihan dari online journalism sendiri adalah bisa memiliki audio +
video—yang sampai saat ini belum bisa dilakukan pada media cetak, lebih aktual
karena bisa di-update kapan saja, tidak hanya sekilas seperti berita-berita
yang disajikan pada televisi atau radio, dan para pembaca dapat berpartisipasi
pada komentar ataupun forum yang ada pada web tersebut.
Mengenai website dJATINANGOR, kita sebagai mahasiswa Unpad
dapat mengirimkan berita, opini, atau review ke e-mail info@djatinangor.com
atau redaksi@djatinangor.com.
Acara inti |
Masuk ke acara inti, segmen ini dibawakan oleh seorang dosen
Mankom (Manjemen Komunikasi), Bapak S Kunto Adi Wibowo dengan narasumber Kepala
Biro TEMPO Jabar-Banten, Ibu Eni Saheni.
Ibu Eni menjelaskan bagaimana pertumbuhan online di
Indonesia terus meningkat. Pengguna internet, penjualan smatphone dan tablet PC
yang terus bertambah setiap tahunnya. Itulah pasar yang ada di luar sana, hal
itu jugalah yang menurut dia membuat online journalism sebuah prospek yang amat
baik untuk diambil.
Beliau kemudian menjelaskan bagaimana pesatnya pertumbuhan
website TEMPO. Tempo.co (yang pada awalnya bernama TEMPO Interaktif) merupakan
portal berita pertama yang muncul pada tahun 1994. Website tersebut beru
dibenahi pada tanggal 17 Agustus 2008. Sejak itu, pengunjung website tersebut
terus mengalami peningkatan. Beliau juga mengatakan bahwa masa depan TEMPO
berada pada iOS, Android, serta Blackberry.
Terakhir, beliau menjelaskan apa saja yang diperlukan
dJATINANGOR dalam menghadapi persaingan media online:
- Siapa yang paling cepat memberitakan?
Dengan cepatnya arus informasi sekarang ini, perbedaan waktu yang hanya beberapa menit dapat menentukan website mana yang lebih diminati.
Dengan cepatnya arus informasi sekarang ini, perbedaan waktu yang hanya beberapa menit dapat menentukan website mana yang lebih diminati.
- Berita mana yang lebih kredibel?
Lebih cepat tidaklah cukup, karena dari itu konfirmasi diperlukan terutama jika berita yang dikeluarkan dapat berpengaruh terhadap ketakutan suatu daerah. Beliau memberi contoh antara tempo.co dengan portal berita lainnya dalam menangani masalah kemungkinan tsunami di Papua beberapa tahun lalu, diperlihatkan suatu portal berita memberitakan bahwa daerah Papua akan terkena tsunami sedangkan tempo.co terlebih dahulu mengkonfirmasikan keadaan yang ada kemudian memberitakan bahwa Papua tidak terkena tsunami.
Lebih cepat tidaklah cukup, karena dari itu konfirmasi diperlukan terutama jika berita yang dikeluarkan dapat berpengaruh terhadap ketakutan suatu daerah. Beliau memberi contoh antara tempo.co dengan portal berita lainnya dalam menangani masalah kemungkinan tsunami di Papua beberapa tahun lalu, diperlihatkan suatu portal berita memberitakan bahwa daerah Papua akan terkena tsunami sedangkan tempo.co terlebih dahulu mengkonfirmasikan keadaan yang ada kemudian memberitakan bahwa Papua tidak terkena tsunami.
-Lebih Memikat?
Tampilan suatu portal berita juga akan berpengaruh pada tingkat akses website tersebut. Semakin menarik maka semakin banyak pula yang akan mengaksesnya.
Tampilan suatu portal berita juga akan berpengaruh pada tingkat akses website tersebut. Semakin menarik maka semakin banyak pula yang akan mengaksesnya.
-Lebih Dalam?
Dalam membahas suatu peristiwa, bahaslah dari awal hingga akhir.
Dalam membahas suatu peristiwa, bahaslah dari awal hingga akhir.
Sesi paling akhir adalah sesi tanya jawab. Sayangnya, gue
gak mencatat apa saja pertanyaan yang ditanyakan sehingga gak bisa
menuliskannya di sini dengan baik. Karena itu gue memutuskan untuk gak gue
tulis di sini. Sorry.
Dan acara pun berakhir, overall gue puas dengan acara yang
gue datangi ini. Gue dapet info + sertifikat yang pastinya akan berguna suatu
saat nanti.
Dan acara pun selesai |
Pembina itu namanya Pak Sahat Sahala Tua Saragih. Seorang legenda yang (mungkin) akan jadi dosen lu di semester tiga nanti. :p
ReplyDeleteanyway, thanks review acaranya, Rits!