Jarang-jarang gue menulis (mengetik?) suatu posting-an yang
berisi apa-yang-terjadi-pada-hari-ini. Tapi karena hari ini terasa berbeda
dengan hari lainnya (walaupun tiap hari memang selalu berbeda dengan hari
lainnya), maka terciptalah posting-an ini.
Tentang Dosen yang Memberi Kejutan
Memulai kelas pada jam tujuh pagi bukanlah hal yang
menyenangkan, dan tiap orang memiliki alasannya tersendiri. Mungkin akibat
ketidakmenyenangkannya itu, ada saja yang sengaja membolos. Membolos hanyalah
satu hal, tapi meminta untuk diisikan daftar hadirnya (titip absen)? Itu hal
yang berbeda. Memang sikap dosen berbeda-beda dengan hal yang satu ini. Ada
yang tidak peduli, ada yang tidak mempersalahkannya, dan ada yang
terang-terangan melarang.
Untuk dosen yang satu ini, beliau tidak pernah mengatakan
apa-apa mengenai titip absen. Mungkin karena beliau tidak pernah mengatakan
apa-apa tentang titip absen, ada beberapa mahasiswa yang mengira beliau tidak
memiliki masalah dengan hal tersebut.
Dan ternyata mereka (sangat) salah.
Dari awal masuk, beliau sering memanggil nama-nama mahasiswa
menggunakan daftar hadir yang berarti seharusnya kita tahu kalau titip absen
tidak bisa dilakukan di mata kuliah ini. Entah karena lupa atau tidak
memperhatikan kebiasaan beliau, akhirnya munculah lima (atau enam?) tanda
tangan siluman.
Mengetahui hal tersebut, beliau mengatakan kalau ia sudah
memperingatkan kita (walaupun seinget gue belum pernah) kalau ada satu tanda
tangan siluman maka satu kelas dianggap absen untuk hari itu. Yah, tentu saja
kelas menjadi gaduh.
Kemudian beliau mengatakan kalau tidak ada yang mendatangi
dia setelah kelas selesai nanti, maka hukuman tersebut akan diberlakukan.
Sayangnya saat kelas berakhir, gue dengan sangat terburu-buru harus ke kamar
mandi akibat air seni yang tidak bisa ditahan sehingga tidak bisa memperhatikan
apa yang terjadi selanjutnya (--, ).
Tentang Dosen yang Memegang Kata-katanya
Kontras dengan kejadian di atas, kejadian yang satu ini
terasa lebih menyenangkan.
Jadi, pada minggu lalu dosen mata kuliah ini membuat suatu
perjanjian di mana toleransi (keterlambatan yang diperbolehkan) untuk masuk
kelas adalah 15 menit dan hal tersebut berlaku untuk ia juga. Dan jika ia melewati
waktu toleransi, maka ia hanya perlu untuk mengirimkan materi ke e-mail kelas
dan mahasiswa diperbolehkan kembali ke rumah (atau kosan) mereka.
Dan pada hari ini, setelah duduk menunggu hingga 15 menit,
dosen belum juga datang. Maka tentu saja beberapa mahasiswa di kelas merasa
senang. Kemudian setelah 15 menit lewat sekian menit, dosen baru datang.
Tanpa perlu ditunggu, beberapa mahasiswa sudah menagih janji
yang ia buat. Di awal ia sedikit berdalih kalau ia tepat waktu dan masih ada
beberapa dari kami yang baru masuk (walaupun mereka yang baru masuk sudah
menaruh tas mereka terlebih dahulu di dalam kelas).
Dan tanpa diduga-duga, ternyata ia menepati janjinya. Kelas
dinyatakan selesai, kami diperbolehkan pulang, dan ia akan mengirimkan materi
untuk hari ini dan tugas untuk minggu depan (dikarenakan minggu depan libur).
Ada beberapa yang kurang setuju karena memang hingga minggu ini, kami belum
mendapatkan materi samasekali dari mata kuliah yang satu ini. Tapi ia
mengatakan bahwa ia akan mengirimkan materinya dan bisa dibahas di
minggu-minggu yang akan datang.
Dan akhirnya untuk kelas yang satu ini kami hanya menghabiskan waktu 30 menit dari 150
menit yang disediakan. Epic, eh?
Well, that’s my Friday today, how about yours?
No comments:
Post a Comment