Di fakultas ilmu komunikasi atau yang biasa disingkat
sebagai Fikom—dimana sampai sekarang “kom” masih dikira sebagai kependekkan
dari “komputer” oleh beberapa orang, terdapat sebuah mata kuliah bernama
Pengantar Ilmu Jurnalistik. Sesuai namanya, di mata kuliah ini diajarkan
dasar-dasar yang ada di dalam dunia jurnalistik. Gue yang dari awal memang
ingin masuk jurusan jurnalistik, merasa sangat antusias dengan mata kuliah yang
satu ini.
Ditengah-tengah semester dua, gue kehilangan kata “sangat”
pada kalimat terakhir paragraf di atas. Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan
akibat adanya mata kuliah-mata kuliah pengantar lain yang dicampurkan sehingga
gue merasa semester dua di dunia perkuliahan ini mirip dengan semester dua
kelas satu SMA. Berantakan, campur aduk, dan ruwet seperti rambut pubis.
Kembali ke mata kuliah PIJ, selain UAS tertulis, kami
ditugaskan untuk mengerjakan sebuah tabloid dengan tema bebas. Setelah brainstorming sana-sini, maka gue dan
beberap anggota kelompok lain memutuskan untuk membuat tabloid dengan tema “Jatinangor”
sebagai bentuk kekecewaan kami saat diospek dulu.
Setelah perjuangan dan lelah yang luar biasa, akhirnya
terciptalah tabloid keparat ini yang diberi nama J-POS. Di bawah ini gue
sediakan link untuk mengunduh tabloid versi digital kami. Tabloid yang gue
sediakan ini sama-sekali belum gue ubah dari bentuk terakhirnya (yang dicetak
untuk dikumpulkan).
Kekurangan yang gue tahu adalah kurangnya konfirmasi nomor
yang disediakan di dalam (padahal hal itu penting), lay-out yang masih kurang cantik (setidaknya gue jadi tahu Adobe InDesign),
dan kurangnya foto untuk beberapa isi artikel.
So, what do you think
about our tabloid? Give your comment below.
No comments:
Post a Comment