(1) Bangun (atau
terkadang dibangunkan) untuk memaksa tubuh bergerak menuju meja makan, untuk
mengambil peralatan makan serta makanan, lalu mengonsumsinya. Berbicara
mengenai hal-hal random dengan orang
tua, dengan respon seadanya akibat nyawa yang masih belum terkumpul penuh sejak
bangun tadi, sambil tetap mengonsumsi makanan.
(2) Selesai
makan, kembali ke kamar, menyalakan televisi, melihat “acara sahur” di salah
stasiun televisi yang perusahaannya dapat membangun hotel dan mal, tetapi tidak
dapat menghasilkan acara yang menghibur. But,
hey, just my opinion though.
(3) Imsak, setelah
lelah menggonta-ganti channel televisi, duduk di depan laptop untuk
bermain game atau mengarungi lautan internet atau bermain game di konsol kesayangan. Hingga kira-kira jam 12 siang. I’m not kidding.
(4) Lewat jam 12
siang? Tertidur tanpa sadar (yang berarti disadari? Hmmm...) akibat setelah
sahur tidak tidur. Untuk membuka mata lagi kira-kira jam empat sore atau
terkadang jam lima.
(5) Mandi,
kembali mengakses internet atau bermain game
di laptop atau konsol. Hingga kalimat “Menantikan Adzan Magrib” muncul di
televisi.
(6) Perhatian
tertuju pada televisi, hingga akhirnya adzan Magrib berkumandang (di televisi).
(7) Minum segelas
teh hangat, makan di meja makan dengan kemungkinan sebagai berikut: kedua orang
tua dan adik, salah satu orang tua dengan adik, hanya dengan adik, atau dalam
kesempatan yang langka: sendirian.
(8) Kembali ke
kamar, kembali ke depan laptop atau televisi.
(9) Tidur sekitar
jam 10 atau 11 malam.
(10) Kembali ke
nomor (1)
No comments:
Post a Comment