Sebetulnya, kita ini mau kemana?
Entahlah. Aku tidak tahu. Tidak ada yang tahu.
Kalau begitu, untuk apa kita berjalan
seperti ini?
Aku juga tidak tahu itu. Sudahlah, kita cukup berjalan, tidak sulit, kan?
Iya... tapi, memangnya kamu tidak
penasaran dengan semua ini..?
Penasaran? Tentu saja, tapi aku memilih untuk tidak memikirkannya, karena sudah
ada kamu, yang bisa menemani aku melihat pemandangan selama perjalanan ini,
entah itu indah atau buruk.
...
Kenapa..?
Karena ada... aku?
Iya.
Lalu, bagaimana kalau aku kelelahan?
Kita bisa beristirahat, menunggu keadaan kamu pulih kembali, lalu melanjutkan
perjalanan ini bersama sama lagi.
Kalau aku tetap berjalan walau
kelelahan?
Aku akan memaksamu untuk berhenti, agar bisa bersitirahat.
Kalau aku masih bersikeras untuk
berjalan?
Kalau sudah begitu, aku akan membiarkan kamu tetap berjalan. Hingga kamu
kelelahan dan menyerah dengan sendirinya, dan saat itu, kita bisa beristirahat.
Hahaha...
Apa? Kenapa tertawa..?
Tidak, bukan apa apa...
...
Ah, bagaimana kalau tiba-tiba aku
menghilang?
Aku akan mencarimu, mungkin...
Mungkin?
Entahlah...
Kamu sendiri, untuk apa menghilang?
Tidak tahu. Tapikan mungkin saja siapa
tahu tiba-tiba bisa terjadi, entah itu aku inginkan atau tidak.
Ya... kau benar juga.
Kalau sudah seperti itu, apa yang akan
kau lakukan?
Mungkin aku akan berusaha... sampai kau menemukan aku, atau aku menemukanmu,
atau dunia ini selesai, tergantung yang mana yang akan terjadi lebih dahulu.
Kenapa selalu dengan kata “mungkin”..?
Karena aku- atau kita lebih tepatnya, belum tahu apa yang akan terjadi, bukan?
Ya... memang begitu...
...
Satu pertanyaan terakhir...
Ya, apa..?
Bagaimana kalau aku... menghilang dengan
jelas?
Dengan jelas?
Ya... kau tau... saat kamu melihat aku
hilang tepat di depan matamu, dengan jelas kamu tahu kalau aku sudah tidak akan
kembali lagi, begitu...
Hooohh... jadi, maksudmu... ma-
Jangan, kau tidak perlu menyebutnya,
cukup jawab pertanyaanku.
Heh, baiklah.
...
Entahlah, mungkin akan diam sejenak, dan kembali berjalan tanpa tahu apa yang
ada di depan.
“Mungkin”. Hahaha...
Kenapa memangnya?
Haha, tidak, sudah kita lanjut berjalan
saja lagi, seperti yang kau bilang, sambil menikmati pemandangan yang ada...
Yasudah, ayo...
No comments:
Post a Comment