And thus, today conclude my first final-term exam in this
faculty.
Perjuangan pastinya, tapi ulangan yang seperti ini jauh lebih
baik dibanding ngitemin lingkaran-lingkaran dan lebih takut lembar jawaban kotor
dibanding jawaban yang salah.
Ulangan yang seperti apa?
Jadi, UAS di universitas itu lebih fokus ke penalaran kita
(gak semuanya juga, sih). Dibandingkan milih jawaban mana yang paling benar
hanya dengan modal ngitemin lembar jawaban, kita diminta untuk menjelaskan
suatu persoalan dengan cara berpikir kita sendiri.
Buat gue yang sangat suka mengeluarkan pendapat ini—baik di “forum”
kecil-kecilan bersama teman ataupun media sosial (walaupun ada yang *uhuk*
nyinyirin *uhuk*)—gue sangat mengapresiasi ulangan model ini... ditambah gue
paling payah dalam hal hafal-menghafal.
Kenapa? Karena dengan model ulangan seperti ini, seperti
yang gue bilang di paragraf atas, gue gak perlu menghafal, gue hanya perlu
mengerti suatu pengertian atau masalah yang nantinya bisa gue tulis sendiri
tanpa perlu takut salah karena berbeda jauh dengan apa yang tertulis di buku
paket.
Walaupun setelah dipikir-pikir, kenapa gak sejak SMP (atau
mungkin SD) sistem ulangan ini dipake, ya?
Ada 8 dari 9 total mata kuliah yang diuji. Khusus mata
kuliah Retorika/Public Speaking, dosen lebih milih untuk melakukan ujian
praktek dengan cara mahasiswa satu-persatu maju ke depan untuk melakukan
pidato. Hmmm... mungkin bakal gue upload video pidato gue, mungkin...
Berikut 8 mata kuliah lainnya beserta reaksi gue pas
ulangannya (diurutkan berdasarkan hari pelaksanaan):
1. Agama (Islam): Susah, tapi bisa. Ada istilah Islam
(Arab?) yang gue kurang ngerti jadinya agak-agak kagok. Belum lagi masalah gue
lupa ngerjain tugas akhirnya... oh god why?
2. B. Indonesia: (Bisa dibilang) Mudah, tapi ada beberapa
bagian yang susah kayak pas harus nentuin pernyataan ini benar atau enggak sama
benerin kalimat yang kalo dilihat sekilas (dan berkali-kali) udah bener.
3. Statistik Sosial:
HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHA...
4. B. Inggris: Bagian pertama super konyol, suruh nentuin
verb, noun, etc. di suatu paragraf. Fuck. Bagian kedua mudah dan bagian
terakhir... standard, lah.
Dan untuk tugas akhir dimana gue harus nge-review video
debat, public speaking, atau talkshow, salah satu video yang gue kasih adalah
debat dengan tema “Sex in gaming” dimana ada video karakter game Dead or Alive
berpakaian sangat minim, belum lagi sex scene di Mass Effect. Wonder how he’ll
react...
5. Fotografi: Easiest but not-so-easy exam ever. Cuma butuh
ngasih sejenis album foto dengan tema yang dosennya udah tentuin. Yang bikin
sulit adalah proses pembuatannya yang... *nangis di pojokan*
6. Ilmu Alamiah Dasar: Intinya adalah mengaplikasikan
pengetahuan yang kita punya ke dalam persoalan yang diberikan. Gampang-gampang
susah.
7. Pendidikan Kewarganegaraan: Sama aja kayak nomor 6 tapi
ini tentang negara... dan gue berhenti jadi munafik di mata kuliah ini saat gue
jawab suatu pertanyaan tentang Pancasila dengan menjelaskan kalau Pancasila
hanyalah sebuah pemikiran utopis. Ukh, well...
8. Pengantar Ilmu Komunikasi: Gampang, tapi ada kendala saat
lupa karena jawaban yang harus diberikan agak-agak berbau hafalan.
Selesai sudah UAS pertama gue ini, hanya berharap nilai yang
didapat sesuai dengan jawaban yang gue berikan.
Good luck for me and for you too, random citizen.
No comments:
Post a Comment