Kita terlahir tanpa keinginan untuk terlahir. Kita terlahir
tanpa tahu apa tujuan kita terlahir.
Dua hal tersebut hanyalah contoh kecil tentang keindahan—sekaligus
kutukan—dari kehidupan.
Jadi, untuk apa kita terlahir? Mengikuti sedemikian banyak
aturan yang sudah direvisi beratus-ratus kali, tenggelam dalam adat yang sudah
tercampur-aduk oleh jutaan adat lainnya, hingga mengikuti etika hasil pengalaman
berjuta-juta tahun, untuk apa?
Bukannya tidak mensyukuri kondisi gue yang sampai saat ini (masih)
hidup, tapi seiring dengan berjalannya waktu, otak yang makin terproses, dan
dunia yang terus berubah, gue merasa sah-sah saja mempertanyakan hal ini:
“Apa tujuan kita hidup?”
Untuk apa kita mengikuti sedemikian tahap dalam hidup untuk
diakhiri dengan kematian?
Untuk apa kita memasang suatu target dalam hidup untuk diakhiri
dengan kematian?
Untuk apa membuat banyak pilihan dengan berbagai konsekuensi
untuk diakhiri dengan kematian?
Jadi, apa?
Jadi, apa?
Kita hanyalah "mainan" Tuhan, yang bisa kita lakukan adalah menghibur-Nya :D
ReplyDeleteJust like us while playing The Sims, eh?
Delete