Wednesday, November 14, 2012

Hey, Blackout, Why Are You So... Black?



Oh. God. Why.

Baru beberapa menit setelah gue nge-post salah satu masalah kecil di kosan ini, masalah kecil lainnya datang menghampiri.

Mati listrik. Atau yang biasa kita sebut dengan mati lampu, padahal salah karena yang mati bukan hanya lampu melainkan seluruh barang yang menggunakan listrik. Kalau begitu kenapa dari kecil kita diajarkan bahwa kondisi dimana listrik itu tidak menyala dinamakan “mati lampu”? Hmmm...

Uh, oke, cukup pelajaran bahasa dari gue, kembali ke masalah mati listrik/lampu.

Laptop. Hmmm... yang pasti gue harus menghemat penggunaan laptop karena gak bisa di-charge. Oleh karena itu gue merasa agak beruntung karena saat gue make laptop ini untuk nulis, masih ada kurang lebih 25% baterai yang tersisa. Apa yang akan terjadi setelah baterai 25% ini habis? Itu dia yang menjadi masalah.

Handphone. Dari awal gue ngekos di sini, koneksi emang udah jadi masalah, terutama koneksi buat internetan lewat HP. FYI, hanya ada dua provider yang koneksinya bagus di sini dan gue make salah satu dari provider itu, tapi mahal. Banget. Jadinya gak bisa internetan lewat HP tapi seenggaknya itu hal bagus karena mengehemat baterai HP sehingga masih ada hiburan di kala gelap ini. Terus apa yang terjadi setelah baterai HP ini habis? Itu dia yang menjadi masalah lagi.

Senter. Yak, ini dia penyelamat utama dari mati listrik dengan cahayanya yang amat terang dan suci. Tapi kalo gue nyalain terus menerus, senternya  makin lama berasa makin panas dan itu bukan hal yang baik, kan? Ya kan?

Lilin. Brengseknya, satu-satunya lilin yang gue punya cuma lilin ulang tahun yang sangat amat teramat kecil dan dengan daya tahan yang amat teramat sebentar. Belum lagi masalah harus di mana gue meletakkan lilinnya. Piring? Males nyucinya. Langsung di lantai? Gak enak diliatnya.

Dan akhirnya otak pemalas gue mencetuskan suatu ide. Menggunakan sobekan kertas sebagai tatakan lilin. Berhasil? Bisa dibilang iya, bisa dibilang enggak. Iya, karena sisa-sisa lilinnya jadi lebih gampang dibersihin. Enggak, karena lilinnya terkadang malah ngebakar kertas dan bikin masalah baru berupa asap.

Selanjutnya gue ganti kertas dengan tissue basah dan... malah membuat suatu masalah yang lebih besar yang sulit untuk dijelaskan di sini.

Dan akhirnya gue pasrah dan menghabiskan waktu di dalam kegelapan.

Jadi, intinya: Blackout sucks and isn’t supposed to happen.

No comments:

Post a Comment