Jarang-jarang gue menulis (mengetik?) suatu posting-an yang
berisi apa-yang-terjadi-pada-hari-ini. Tapi karena hari ini terasa berbeda
dengan hari lainnya (walaupun tiap hari memang selalu berbeda dengan hari
lainnya), maka terciptalah posting-an ini.
Friday, March 22, 2013
Friday, March 15, 2013
Me and Legal Bullying: The Second Position
Orang-orang menyebutnya MOS, Ospek, PAB, LDK, perploncoan,
dan lain sebagainya, tetapi dari empat pengalaman gue (yang mungkin masih
sedikit dibandingkan orang lain) dengan “tradisi” yang satu ini, gue udah bisa
menyimpulkan kalau hal ini tidak lebih dari sebuah bullying yang dilegalkan.
Mungkin orang-orang yang senang saat kerah bajunya
dicengkram merasa tidak setuju dengan pendapat gue, but hey, everyone could have their own opinion, no?
Di postingan kali ini gue akan bercerita (dengan ingatan
yang mulai pudar) tentang pengalaman kedua gue di dalam legal bullying. Kali
ini gue akan bercerita tentang bagaimana rasanya saat yang diteriakkan menjadi
yang berteriak.
You Could Stream It For Fuck's Sake
Terkadang kita terlalu fokus memikirkan hal lain hingga lupa
melihat apa yang jelas ada di depan mata kita.
Laptop ini contohnya. Udah jelas-jelas bisa internetan
(walaupun tidak sempurna, hey, nothing’s perfect), selalu gue gunakan untuk
download JAV serial Tv, game, dan
lain-lain.
Gue lupa fungsi yang sebetulnya udah ada dari beberapa tahun
yang lalu:
Streaming
Entah apa yang ada di kepala gue sampai menghalangi gue
mengingat fungsi yang satu ini, padahal dari awal gue tinggal di daerah ini,
gue mendambakan suara Tv atau setidaknya radio.
DAN GUE BARU INGAT FUNGSI INI BEBERAPA MENIT YANG LALU
WHAT THE HELL!?
*erhm*
Yah, jadi, intinya sih, sekarang gue punya “Tv/radio tidak
sempurna” di kamar kosan gue ini.
But, hey, something’s better than nothing, right?
So... here’s the list of what I’ll be streaming for the next
many days:
MyTrans is not the
best selection, but, hey, like I said before: “Something’s better than nothing,
right?”
TRAXFM's still my favorite radio station.
KOMPAS TV, people! Which mean that now I could watch it! Yeah!
Jadi, ada rekomendasi website lainnya?
Friday, March 8, 2013
Me and Legal Bullying: The First Contact
Orang-orang menyebutnya MOS, Ospek, PAB, LDK, perploncoan,
dan lain sebagainya, tetapi dari 4 pengalaman gue (yang mungkin masih sedikit
dibandingkan orang lain) dengan “tradisi” yang satu ini, gue udah bisa
menyimpulkan kalau hal ini tidak lebih dari sebuah bullying yang dilegalkan.
Mungkin orang-orang yang senang saat kerah bajunya
dicengkram merasa tidak setuju dengan pendapat gue, but hey, everyone could have their own opinion, no?
Di postingan ini gue akan bercerita (dengan ingatan yang
mulai pudar) tentang pertama kalinya gue mengenal legal bullying. Karena gue
gak tau mau nulis apa lagi di paragraf pembuka ini, mari kita langsung saja
mulai.
Monday, March 4, 2013
If you think that you're good at something...
...just remember that there are people who's better than you, and people who's better than the people who's better than you.
Also, there are people who's better than the people who's better than the people who's better than you.
Then of course, there are people who's better than the people who's better than the people who's better than the people who's better than you.
But among those all, there are people who think that they're better than the people who's better than the people who's better than the people who's better than you
Also, there are people who's better than the people who's better than the people who's better than you.
Then of course, there are people who's better than the people who's better than the people who's better than the people who's better than you.
But among those all, there are people who think that they're better than the people who's better than the people who's better than the people who's better than you
Saturday, March 2, 2013
Anak Penggembala dan Serigala
Di suatu desa, terdapat seorang anak laki-laki selalu menggembalakan
domba-domba milik ayahnya di dekat hutan yang berada tidak terlalu jauh dari
desa tempat tinggalnya. Saat merasa bosan, ia akan menghibur diri dengan bermain
bersama anjing milik keluarganya atau bermain musik dengan seruling miliknya.
Suatu hari, ia merasa teramat bosan dengan rutinitas yang dijalani.
Rasa bosan itu tidak dapat ia hilangkan hanya dengan bermain musik ataupun
bermain dengan anjingnya. Ia mengarahkan pandangannya ke arah hutan yang gelap
dan mulai berimajinasi apa yang harus dilakukannya apabila dia melihat serigala
di hutan. Seketika ia mengingat apa yang dikatakan oleh ayahnya.
Ayahnya pernah berkata bahwa apabila dia melihat serigala
menyerang kawanan dombanya, dia harus berteriak memanggil bantuan, dan
orang-orang di desanya akan datang untuk membantunya.
Anak gembala itu
berpikir bahwa akan terasa lucu apabila dia pura-pura melihat serigala dan
berteriak memanggil seluruh desa untuk datang membantunya.
Kemudian anak itu—sambil tertawa kecil, berlari ke arah desa
sambil berteriak sekeras-kerasnya, “Serigala! Serigala!”
Seperti yang dia harapkan, orang-orang desa yang
mendengarnya berteriak, bergegas meninggalkan pekerjaan yang sedang mereka
kerjakan, mengambil berbagai macam senjata yang mereka miliki, dan berlari ke
arah anak gembala tersebut untuk membantunya. Tetapi yang mereka temukan adalah
anak gembala yang tertawa terbahak-bahak karena berhasil menipu orang-orang
sekampung.
Beberapa hari kemudian, anak gembala itu kembali berteriak,
"Serigala! serigala!", kembali orang-orang desa berlarian datang
untuk menolongnya, hanya untuk menemukan anak gembala yang sedang tertawa
terbahak-bahak lagi.
Pada suatu sore ketika matahari mulai terbenam, anak itu
melakukan kebiasaannya kembali. Ia berlari ke tengah desa untuk berteriak
sekencang-kencangnya, “Serigala! Serigala!”
Seketika panah menembus leher anak itu.
Ternyata, penduduk desa sudah merasa bosan dengan kenakalan
yang ia lakukan. Tubuhnya yang sudah tidak bernyawa itu mereka seret ke dekat
hutan, untuk akhirnya ditinggalkan dengan darah yang masih mengalir dari
lehernya.
Keesokan harinya, saat seorang penduduk desa datang ke dekat
hutan untuk memeriksa kondisi tubuh anak tersebut, ia hanya menemukan genangan
darah dan jejak kaki beberapa ekor serigala.
Selesai.
Subscribe to:
Posts (Atom)